Sudah tau bedanya Keramik dengan HT (Homogeneous Tile)? Yuk masuk sini !!
Selamat bertemu lagi gaes
Kali ini saya akan sedikit membahas mengenai salah satu material penutup lantai yang sering digunakan orang yaitu keramik dan homogeneous tile atau sering disebut orang dengan HT
Apa sih bedanya dari masing masing produk tersebut?
Yuk mari kita sama sama ketahui disini
KERAMIK
Bahan penutup lantai yang sudah sangat mudah dan banyak ditemui ini adalah bahan penutup lantai yang menggunakan bahan dasar clay atau tanah liat dengan dicetak lalu dipanaskan hingga suhu 1000 derajat Celcius.
Water Absorbsion Keramik adalah sekitar 3% artinya bahan keramik ini masih sangat porous dan menyerap air serta memiliki daya dukung terhadap beban yang masih sangat terbatas
Ukuran yang sering tersedia adalah 30x30, 40x40 serta ketebalannya rata2 sekitar 6 mm dengan aplikasi penggunaan yang beragam
HOMOGENEOUS TILE
Awalnya disebut Homogeneous Tile karena bahan penutup lantai ini pertama diproduksi dengan teknologi dimana keseluruhan badan dan permukaannya terdiri dari material yang sama (hanya saja dibagian atasnya dipoles lagi sehingga mengkilap)
HT ini terbuat dari bahan dasar pasir kuarsa yang di press dan dibakar mencapai suhu 1200 derajat celcius
Water Absorbtion dari HT adalah dibawah 0.3% sehingga material ini sangat padat, dan kuat sehingga dapat menanggung daya beban yang jauh lebih besar dari pada keramik. Akibatnya adalah aplikasi penggunaan material ini dapat lebih luas digunakan baik yang memiliki beban medium seperti rumah maupun di bangunan dengan beban berat seperti area showroom mobil. perpustakaan, toko dan sebagainya
HT biasanya berukuran mulai dari 60x60, sekarang banyak juga yang berukuran 80x80, bahkan 100x100 dengan ketebalan mulai dari 10mm untuk ukuran 60x60 dan akan makin tebal untuk ukuran yang semakin besar dengan tujuan menghindari kepingan HT tersebut melengkung bila terlalu tipis
Pertama yang paling mudah adalah melihat dari tampilan secara fisik (bukan dari motif dan warnanya ya gaes) antara lain
1. Tebal material (jangan terlalu tipis, yang ideal adalah minimal 9mm)
2. Kepadatan nya (kalau saya sih caranya angkat 1 keping, kalo terasa berat berarti padat dan sebaliknya)
3. Kerapihan siku / sudutnya
4. Kerataan permukaannya (jangan cembung atau cekung), caranya tempelkan kedua permukaan dan lihat tingkat kerataan permukaannya
Demikian tips sederhana dari saya, semoga bermanfaat bagi rekan rekan yang sedang mencari material terbaik untuk bangunan nya
griyataruma@gmail.com
IG : @griyataruma
Komentar
Posting Komentar